Daftar 3 Indikator Forex Terbaik dan Akurat Menghasilkan Profit

Daftar Indikator Forex Terbaik dan Akurat Menghasilkan Profit  - Semua Trader Forex yang sudah sukses dan senior hampir pasti menggunakan Indikator-Indikator Terbaik dan mereka Indikatornya juga nyaris sama antara satu dengan lainnya.

Indikator forex adalah alat yang dipergunakan untuk membuat prediksi, yaitu menentukan arah pergerakan harga mata uang sebelum trader menentukan posisi “beli” atau “jual”. Dalam platform trading online, terdapat berbagai macam indikator trading sehingga menimbulkan kebingungan terutama bagi para trader pemula untuk menentukan indikator yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan.

Untuk Menghilangkan kebingungan kita dalam memilih Indikator mana sebenarnya yang paling banyak digunakan oleh para trader besar yang tentu saja ini mengindikasikan sebagai Indikator terbaik dan akurasinya tinggi.

Daftar Indikator Forex Terbaik dan Akurat Menghasilkan Profit

Moving Average (MA)

Ini adalah indikator yang paling umum digunakan atau paling standar. Metode ini dapat dikatakan sebagai pengembangan metode dasar yang dulu kita pelajari di bangku sekolah. Meskipun demikian, Moving Average mempunyai penerapan dalam bidang yang luas.


MA dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis indikator forex akurat, yakni: Exponential Moving Average, Simple Moving Average, dan Weighted Moving Average. Banyak Trader besar yang mempertimbangkan MA dalam sebuah kombinasi tertentu. Misal SMA 100, SMA 20, dan SMA 7. Ini adalah kombinasi SMA lengkap untuk melihat pergerakan jangka pendek sekaligus jangka panjang.

Para trader besar selalu memperhatikan tren jangka panjang sehingga SMA 200 dan 100 seperti sebuah keharusan.

Catatan:  Ada sangat banya kombinasi ukuran MA dan jenis MA yang dibunakan oleh para trader. Jadi Anda bisa mempelajari MA dengan lebih mendalam terlebih dahulu sebelummemutuskan kombinasi MA yang bagaimanakah yang terbaik.

Bolinger Bands

Pita Bollinger atau Bollinger Bands adalah salah satu indikator forex untuk membaca pergerakan harga pada pasar uang yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Indikator yang ditemukan oleh John Bollinger pada tahun 80-an ini adalah pengembangan dari prinsip pita perdagangan untuk menentukan batas ketinggian dan batas kerendahan harga indeks saham terhadap harga sebelumnya secara relatif.


Untuk menggunakan indikator Bollinger ini, para trader juga harus menggunakan indikator yang lain karena grafik ini tidak dapat digunakan sendiri. Indikator pendamping yang disarankan digunakan bersama dengan indikator Bollinger adalah indikator RSI (Relative Strength Index).

Terdapat beberapa grafik pada indikator forex Bolinger, yaitu:
• Grafik garis bawah, yakni K kali periode N standar deviasi di bawah garis menengah
• Grafik garis atas, yakni K kali periode N standar deviasi di atas garis menengah, dan
• Grafik garis tengah yang merupakan periode N dari pergerakan sederhana. Nilai khusus untuk K dan N masing-masing adalah 2 dan 20.

Catatan:  Pada umumnya trader menggunakan BB dengan setting aslinya tapi untuk tujuan tertentu ada juga trader yang sudah memahami BB denganb baik bisa memaksimalkan penggunaan BB dengan setting khusus.

Parabolic SAR

Indikator forex akurat Parabolic SAR dikembangkan dengan fungsi untuk menganalisa trend pasar. Data ditampilkan dalam bentuk grafik harga hampir sama dengan indikator teknik rata-rata pergerakan.

Bedanya, indikator Parabolic SAR dapat mengubah posisi harga dan bergerak dengan akselerasi yang lebih tinggi. Jika trend sedang turun (market Bearish), indikator dapat diposisikan di atas harga; sementara itu, jika trend naik (market Bull), indikator sebaiknya diletakkan di bawah harga.


Indikator akan berubah saat harga melewati garis Parabolic SAR, sehingga nilai berikutnya diposisikan bertentangan dengan harga. Harga maksimal atau minimal dianggap sebagai titik pertama periode sebelumnya saat indikator berubah.

Trend dianggap sudah usai atau akan mengalami perubahan pola jika terjadi perubahan pada indikator. Indikator Parabolic menentukan titik keluar dari market. Tutuplah posisi “buy” saat harga turun di bawah garis SAR, dan sebaliknya bila harga meningkat di atas garis SAR, maka Anda harus menutup posisi “sell”.

Indikator ini sering digunakan sebagai garis trailing stop. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa saat trend sedang naik yang ditunjukkan dengan titik Parabolic SAR di bawah harga maka Anda sebaiknya melakukan penjualan, tetapi jika titik Parabolic SAR berada di atas harga maka Anda direkomendasikan membuka posisi “sell”, karena trend pada market sedang turun.

Catatan: Jika dikombinasikan dengan MA maka Parabolic SAR bisa memberikan akurasi yang sagat bagus. Memang dalam Penggunaanya kita perlu  indikator filter.

Indikator apa yang sesuai untuk anda?

Sedikit tips untuk mendapatkan indikator forex akurat, yaitu Anda harus dapat memahami dengan mudah isi perjalanan signal yang terdapat pada indikator. Selain itu, coba tanyakan kepada diri sendiri apakah suatu indikator forex mudah dipahami, cukup sederhana menurut Anda, dan tidak menyulitkan dalam penggunaannya?

Jika ketiga point tersebut telah terpenuhi berarti Anda sudah menemukan indikator forex yang sesuai bagi Anda. Kegiatan trading akan semakin menyenangkan jika Anda telah menemukan kenyamanan dengan suatu indikator tertentu sehingga bahkan bisa mengubah kelemahan indikator tersebut menjadi suatu kelebihan. Jangan putus asa dalam berlatih dan semoga sukses!

Komentar