Pembelajaran Cooperative Learning

Baik sekarang saya akan membagikan materi pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning); dari pengertian pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning), manfaat dan tujuan pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning), ciri ciri pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning), dan langkah langkah pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning) yang pasti dari sumber yang terpercaya.

pengertian, manfaat, tujuan, ciri ciri dan langkah pembelajarran kooperatif

Bagi kamu seorang guru maupun calon guru, materi ini merupakan materi yang penting dimana kamu bisa membuat pembelajaran dikelas menjadi menyenangkan dan bisa membuat siswa siswi menjadi lebih aktif dan pembelajaran dikelas tidak membuat siswa bosan. sekarang sudah banyak guru yang memakai model ini, jadi kamu jangan sampai tertinggal dari model ini. pun kamu yang mencari tugas kuliah, kamu bisa menggabungkan materi ini menjadi makalah  pembelajaran kooperatife (Cooperative Learning) kamu tinggal membuat Bab I dan III.

Pengertian Pembelajaran Kooperatif

   Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran kooperatif bukanlah suatu pembelajaran yang baru. Pembelajaran ini bernaung dibawah konstruktivistik, dimana siswa secara aktif memperoleh pengetahuan baru, dan guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. Menurut Trianto, dalam pembelajaran kooperatif siswa saling bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah yang komplek. Jadi hakikatnya kerja sama dalam kelompok sejawat menjadi aspek yang penting dalam pembelajaran kooperatif.
Baca juga : Model Pembelajaran Jigsaw
   Pembelajaran kooperatif dapat dipandang sebagai model, karena mempunyai uraian materi ajar, media dan waktu. Selain itu belajar kooperatif dapat dipandang sebagai suatu model belajar, karena pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, yang didalamnya terdapat penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
Secara etimologis, kooperatif berarti bekerja bersama-sama, bersedia membantu. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama- sama dalam memcapai tujuan bersama. Beberapa definisi tentang pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para tokoh, diantaranya menurut Davidson dan Worshman adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan ketrampilan sosial yang bermuatan akademis.

  Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan, yaitu antara empat sampai enam orang yang merupakan latar kemampuan, akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda. Setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif pada kelompoknya. Ketergantungan positif ini kemudian akan menimbulkan tanggang jawab individual terhadap kelompok dan keterampilan antar personal (interpersonal intellegence) dari setiap anggota. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individual akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok
   
   Kagan mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi instruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif dalam mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.

   Roger, dkk. menyatakan cooperative learning is group learning organized in sach a way that learning is based on the socially structured change of information beeetwen learner is held accountable for his or her own learning and is motivated to increase the learning if other. (pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok- kelompok pembelajaran yang didalamnya setiap pembelajar bertangggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain). Sementara itu, Parker mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan sementara.

  Strategi pembelajaran kooperatif beranjak dari pemikiran “getting better together” yang menekankan pada pemberian kesempatan yang lebih luas dan suasana yang kondusif dimana siswa dapat memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran berkelompok. Posamentier secara sederhana menyebutkan belajar secara kooperatif adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah tugas atau beberapa tugas. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan antara mereka. Inti dari pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama.

Pembelajaran Kooperatife Menurut Para Ahli:

  Menurut Sanjaya pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen.
  Sedangkan menurut Davinson dan Worsham dalam bukunya strategi pembelajaran sains mengungkapkan pengertian pembelajaran kooperatif sebagai berikut: Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu:
  1. adanya peserta dalam kelompok
  2. adanya aturan kelompok
  3. adanya upaya belajar setiap anggota kelompok
  4. adanya tujuan yang harus dicapai.
  Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar, kelompok belajar terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan beragam. Kekhasan kooperatif adalah siswa ditempatkan dalam kelompok kooperatif dan tinggal bersama dalam satu kelompok untuk beberapa minggu atau bulan. Siswa biasanya dilatih keterampilan-keterampilan spesifik untuk membantu mereka bekerja sama dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik memberikan penjelasan dengan baik, mengajukan pertanyaan dengan benar dan lain-lain.
   
   Roger dan david johnsen menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap belajar kooperatif. untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus yaitu
  1. Tergantung Secara Positif
  2. Tanggung Jawab Perseorangan
  3. Tatapa Muka
  4. Komunikasi Antar Anggota
  5. Evaluasi Proses Kelompok.
   Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman belajar optimal baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Strategi belajar kooperatif mempunyai dampak pembelajaran sekaligus, yaitu disamping peningkatan prestasi akademik peserta didik (Student Achievement), penerimaan terhadap teman yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.

   Pembelajaran kooperatif merupakan pondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan prestasi siswa. Dengan memiliki dorongan atau motivasi yang positif seseorang siswa akan menunjukan minatnya.

Tujuan dan manfaat pembelajaran kooperatif

   Diawal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Johnson & johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok.
   Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dan beberapa prilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan.
   Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa dan akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri, alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berfikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu.

Anita Lie mengungkapakan bahwa ada beberapa manfaat proses pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
  1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan siswa yang lain.
  2. Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan.
  3. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat.
  4. Mengurangi kecemasan siswa (kurang percaya diri)
  5. Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif.
  6. Meningkatkan hasil belajar siswa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ludgren pembelajaran kooperatif memiliki manfaat antara lain:
  1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
  2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
  3. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
  4. Memperbaiki kehadiran.
  5. Angka putus sekolah menjadi rendah.
  6. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
  7. Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
  8. Konflik antar pribadi berkurang
  9. Sikap apatis berkurang.

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif

Ciri-ciri lain dari strategi pembelajaran kooperatif menurut Stahl yaitu:
  1. Belajar bersama dengan teman,
  2. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman,
  3. Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok,
  4. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok,
  5. Belajar dalam kelompok kecil,
  6. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat,
  7. Keputusan tergantung pada siswa sendiri,
  8. Siswa aktif,
Sedangkan menurut Johnson dan Johnson mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah;
Terdapat saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok,
  1. Dapat dipertanggung jawabkan secara individu,
  2. Heterogen,
  3. Berbagi kepemimpinan,
  4. Berbagi tanggung jawab,
  5. Menekankan pada tugas dan kebersamaan,
  6. Menentukan kebersamaan sosial,
  7. Peran guru/dosen mengamati proses balajar siswa
  8. Efektifitas belajar tergantung pada kelompok

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

   Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran itu dirangkum oleh Ibrahim seperti pada tabel berikut.
1. Menyampaiakna tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2. Menyajikan Informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.
3. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimanacaranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
6. Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Jangan lupa share keteman temanmu, agar teman temanmu juga menguasai Cooperative Learning, mau pintar sendiri itu bukan hal yang baik, itu adalah hal yang jahat, bahkan sangat jahat. hehee

Komentar